Soko Tekno

Pengelolaan Arus Kas Jadi Lebih Mudah Lewat Kopra Supplier Financing Bank Mandiri

Inovasi Keuangan Digital Kopra Supplier Financing dirancang agar supplier peroleh pembayaran lebih cepat setelah invoice disetujui principal melalui Kopra.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
10 April 2025

Bank Mandiri hadirkan Inovasi Keuangan Digital Kopra Supplier Financing untuk percepat arus kas bisnis, dorong sinergi Principal dan Supplier, serta akselerasi ekonomi nasional. (Dok. Bank Mandiri )

SOKOGURU, Jakarta- Salah satu kendala besar dalam rantai pasok adalah keterlambatan pembayaran invoice kepada supplier. Tanpa sistem pembayaran yang efisien, operasional supplier bisa terganggu karena hambatan likuiditas.

Untuk mempermudah pengelolaan arus kas antara principal dan supplier dalam ekosistem bisnis, Bank Mandiri menghadirkan inovasi keuangan digital lewat layanan Kopra Supplier Financing.

Lewat solusi itu, pelaku usaha dapat menikmati proses transaksi yang lebih efisien dan fleksibel.

Hal itu dikatakan Direktur Utama Bank Mandiri , Darmawan Junaidi, dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Rabu (9/4).

“Kopra Supplier Financing memang dirancang agar supplier (pemasok) bisa memperoleh pembayaran lebih cepat setelah invoice disetujui oleh Principal melalui platform Kopra,” ujarnya.

Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Mandiri ke UMKM Serta Perempuan di Pedesaan Meningkat Selama 2024

Solusi itu, sambung Darmawan,  merupakan bukti nyata komitmen perseroan dalam memperkuat kolaborasi bisnis dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Kami memahami pentingnya kelancaran arus kas dalam rantai pasok industri. Dengan Kopra Supplier Financing, kami menghadirkan solusi digital yang memudahkan supplier memperoleh percepatan pembayaran tagihan, sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan bagi principal," imbuhnya.

Dengan begitu, tambah Darmawan, sinergi bisnis dapat semakin kuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Layanan Kopra Supplier Financing dilengkapi dengan fitur online onboarding yang memungkinkan principal mendaftarkan supplier secara mandiri dan daring.

Dengan sistem yang terintegrasi, setiap proses transaksi dapat dipantau secara real-time dan penuh transparansi.

Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Rp9,01 Triliun KUR untuk UMKM di Awal Tahun 2025

Hal ini memberikan keuntungan ganda, yakni mempercepat proses pembiayaan untuk supplier dan menyederhanakan pengelolaan ekosistem oleh principal.

“Tak hanya itu, fleksibilitas juga menjadi salah satu nilai lebih layanan ini. Supplier bisa memilih tanggal pencairan pembayaran invoice mereka secara online, sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan arus kas secara lebih leluasa,” tambahnya.

 

Terhubung  Livin’ by Mandiri

Sistem itu juga terhubung langsung dengan aplikasi Livin’ by Mandiri, sehingga memudahkan supplier individu dalam menerima pembayaran ke rekening mereka.

Darmawan menjelaskan principal kini dapat dengan mudah mengunggah invoice ke sistem, memantau status pembayarannya secara langsung, serta memastikan seluruh transaksi tercatat dengan transparan.

“Selain itu, proses rekonsiliasi invoice berlangsung secara otomatis, sehingga pencatatan transaksi menjadi lebih akurat dan efisien,” tambahnya.

Baca juga: Bank Mandiri Dorong Transformasi UMKM Lewat Digitalisasi Pasar Tradisional

Lebih lanjut, ia menyampaikan, layanan ini merupakan bagian dari strategi besar Bank Mandiri dalam membangun ekosistem bisnis yang inklusif dan tangguh.

“Kami percaya sinergi antara perbankan dan dunia usaha adalah kunci dalam mendorong akselerasi ekonomi

"Dengan Kopra Supplier Financing, kami tidak hanya menghadirkan solusi keuangan yang efisien, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara principal dan supplier agar bisnis dapat berkembang lebih cepat,” jelas Darmawan lagi.

Dari sisi kinerja, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 16,98% secara tahunan menjadi Rp1.414,41 triliun per Februari 2025.

Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) sebesar 13,5% atau naik Rp131,61 triliun secara tahunan. Rasio CASA tetap kuat di angka 78,22%, yang menunjukkan fundamental likuiditas yang solid.

Didukung oleh kondisi likuiditas yang baik, Bank Mandiri tetap optimistis mampu memperluas penyaluran kredit dan penghimpunan dana sesuai target pertumbuhan 10%-12%.

Fokus utama tetap pada penguatan sinergi value chain dengan memanfaatkan potensi industri strategis di berbagai sektor.

Melalui berbagai inovasi digital seperti Kopra Supplier Financing, Darmawan mengatakan, Bank Mandiri ingin menjadi mitra utama bagi pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan usaha mereka.

Dengan semangat sinergi dan percepatan, Bank Mandiri terus berkomitmen menghadirkan solusi keuangan terbaik untuk mendukung kemajuan industri serta meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Hingga akhir 2024, platform Kopra by Mandiri telah mencatatkan lebih dari 1,3 miliar transaksi, meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai Rp 22.700 triliun atau tumbuh 17% secara tahunan. (SG-1)